Selasa, 30 April 2013

lirik lagu AKB48 Oogoe diamond

LIRIK LAGU AKB48 (OOGOE DIAMOND)

      Romaji

Hashiridasu basu oikakete
Boku wa kimi ni
Tsutaetakatta
Kokoro no moyamoya ga kiete
Taisetsu na mono ga mietan da

Konna kantan na
Kotae ga deteru no ni
Nani ni tameratte miokutta no darou?
Boku ga boku dearu tame ni
Shoudou ni sunao ni narou

Daisuki da kimi ga daisuki da
Boku wa zenryoku de hashiru
Daisuki da zutto daisuki da
Koe no kagiri sakebou

Daisuki da kimi ga daisuki da
Iki ga kurushiku naru yo
Shimatte okenai
Oogoe daiyamondo

Ushinau mono ni kizuita toki
Itemo tattemo
Irarenakatta
Ima sugu boku ni dekiru no wa
Kono omoi kotoba ni suru koto

Nazeka sakki kara
Sora wo miteru dake de
Hitomi ga uruuru afurete tomaranai
Bokutachi ga sumu
Kono sekai wa
Dareka e no
Ai de michiteru

Zettai ni kimi wo zettai ni
Nido to hanashi wa shinai
Zettai ni chikau zettai ni
Yatto meguriaetan da

Zettai ni kimi wo zettai ni
Shiawase ni shite miseru
Kiite hoshiin da
Oogoe daiyamondo

Ujiuji shitetatte
Nanimo hajimaranai yo
Kanjou hakidashite
Ima sugu sunao ni nare!

Koe ni daseba
Hikari kagayaku

Daisuki da kimi ga daisuki da
Boku wa zenryoku de hashiru
Daisuki da zutto daisuki da
Koe no kagiri sakebou

Daisuki da kimi ga daisuki da
Boku no itoshisa yo todoke!
Daisuki da zutto daisuki da
Kaze no naka de sakebou

Daisuki da kimi ga daisuki da
Iki ga kurushiku naru yo
Shimatte okenai
Oogoe daiyamondo

Yuuki wo dashite iou yo
Damatte icha sono mama sa
Hazukashiku nante nain da
Suki tte kotoba wa saikou sa
Suki tte kotoba wa saikou sa
Suki tte kotoba wa saikou sa

Kanjou hakidashite
Ima sugu sunao ni nare!



       English

Chasing after the bus as it started to leave
I wanted
To tell you
The fog has lifted from my heart
And I’ve seen what’s important to me

The answer
Is so simple
So why did I hesitate and let you go?
I’ll be honest about my impulses
So I can be me

Love you, I love you
I run as fast as I can
Love you, I’ve always loved you
I’ll yell at the top of my lungs

Love you, I love you
I’m running out of breath
I can’t keep my loud-voiced diamond
Locked away

When I realised what I’d lost
I couldn’t
Bear it
What I can do right now
Is put this feeling into words

For some reason all I’ve been doing
Is looking up at the sky
My eyes fill with tears and overflow without stopping
This world
That we live in
Is filled
With love for someone

Never, I’ll never
Let you go again
No ifs or buts, I swear, no ifs or buts
I’ve finally found you

Definitely, I’ll definitely
Make you happy
I want you to hear
My loud-voiced diamond

Nothing will change
If you just faff around
Say how you feel
Come out and say it right now!

When you put it into words
A light shines

Love you, I love you
I run as fast as I can
Love you, I’ve always loved you
I’ll yell at the top of my lungs

Love you, I love you
Let my love reach you!
Love you, I’ve always loved you
I’ll yell through the wind

Love you, I love you
I’m running out of breath
I can’t keep my loud-voiced diamond
Locked away

I’ll get up the courage to say it
If I keep quiet nothing will change
I’m not embarrassed
“I love you” are the best words
“I love you” are the best words
“I love you” are the best words

Say how you feel
Come out and say it right now



lirik lagu utakata hanabi (versi jepang &indonesian translation)

LIRIK LAGU UTAKATA HANABI ( Versi jepang & indonesian translation)



Afureru hito de nigiwau hachigatsu matsu no omatsuri
Yukata o kite geta mo haite karan koron oto o tateru
Fui ni agatta hanabi o futari de miageta toki
Muchuu de miteru kimi no kao o sotto nusumi mita no

Kimi no koto kirai ni naretara ii no ni
Kyou mitai na hi ni wa kitto
Mata omoidashite shimau yo

Konna kimochi shiranakya yokatta
Mou nidoto aeru koto mo nai no ni
Aitai aitainda

Ima demo omou kimi ga ita ano natsu no hi o

Sukoshi tsukarete futari michibata ni koshikaketara
Tooku kikoeru ohayashi no ne
Hyururira narihibiku

Yozora ni saita ooki na ooki na nishiki kamuro
Mou sukoshi de natsu ga owaru
Futto setsunaku naru

Sakasama no HAATO ga uchiagatteta
“Ahaha” tte waraiatte
“Suki da yo” tte
KISU o shita

Mou wasureyou kimi no koto zenbu
Konna ni mo kanashikute
Doushite deatte shimattandarou
Me o tojireba
Ima mo kimi ga soko ni iru you de

Amai toiki
Binetsu o obiru watashi wa kimi ni koishita
Sono koe ni, sono hitomi ni
Kizukeba toki wa sugisatteku no ni
Mada kimi no omokage o sagashite
 
Hitorikiri de miageru hanabi ni
Kokoro ga chikuri toshita
Mou sugu sugi no kisetsu ga yattekuru yo

Kimi to miteta utakata hanabi
Ima demo omou ano natsu no hi o

Indonesia Translation

Perayaan di akhir bulan Agustus begitu ramai dan penuh sesak dengan orang-orang
Aku mengenakan yukata dan juga sandal kayu yang menciptakan suara “klik klak”
Ketika kita (berdua) menengadah ke arah kembang api yang tiba-tiba meluncur,
Aku diam-diam mencuri pandang pada wajahmu  yang tengah asyik melihat kembang api tersebut

Mungkin akan lebih baik jika aku mencoba untuk membencimu
Namun, di hari seperti hari ini, pasti…
Sekali lagi, aku akan mengingat kembali hal yang telah kita lalui

Harusnya lebih baik aku tak mengetahui perasaan seperti ini
Meski aku sudah tidak bisa bertemu denganmu lagi,
Aku ingin bertemu, aku ingin bertemu denganmu…
Sampai saat ini aku memikirkan hari di musim panas itu, saat dirimu ada di sini

Kita pun merasa sedikit lelah dan duduk di sisi jalan itu
Dari kejauhan, aku dapat mendengar suara alunan musik
Berkumandang ditemani semilir angin

Sebuah mahkota brokat yang amat besar pun mekar di langit malam
Sebentar lagi musim panas akan berakhir
Hal itu sungguh menyesakkan napasku

Hati yang terasa terbolak-balik pun mulai naik
“Ahaha,” kita tertawa bersama
“Aku menyukaimu,” katamu
Lalu kau menciumku

Aku harus melupakan semua tentang dirimu
Hal seperti ini sungguh membuatku tersiksa
Mengapa kita pernah bertemu?
Ketika ku pejamkan mataku,
Aku merasa seperti kamu ada di sana sampai saat ini

Dengan helaan napas panjang yang manis,
Dengan sedikit demam, aku telah jatuh cinta padamu,
Pada suara itu, pada mata itu…
Namun, ketika aku menyadarinya, waktu pun telah berlalu
Dan aku masih mencari wajahmu

Sendirian, aku menengadah ke arah kembang api itu
Hatiku terasa tertusuk nyeri…
Segera, musim selanjutnya akan segera datang

Kembang api yang tak abadi yang ku lihat bersamamu...
Sampai saat ini aku terus memikirkan hari di musim panas itu

Selasa, 23 April 2013

LIRIK LAGU AKB48 TENOHIRA GA KATARU KOTO



LIRIK LAGU AKB48
Tenohira ga katarukoto




    (Wat/Osh) tenohira de tsukameru mono nante
    (Wat/Osh) takaga shireteiru
    (Tak/Shi) yubi wo ookiku hirogete
    (Tak/Shi) nani ka ga koboreteku

    (Shi/Yok) soredemo boku wa kono tenohira
    (Shi/Yok) nandomo sashidashite
    (Ita/Kas) me no mae ni aru mirai no suna wo
    (Ita/Kas) sotto kakiatsumeyou

    yume wa itsumo hitori de mihajimeru mono
    sugita toki mo wasureru kurai
    ima yaritai koto yareba ii
    tatoe sore ga chiisana tenohira demo
    isshoukenmei sukuitsuzukereba
    itsuka yama ga dekiru

    (Koj/Mat) sono suna wo gyutto nigitte miyou
    (Koj/Mat) kotoba yori mo saki ni…
    (Sas/Miy) kono tenohira no ookisa nante
    (Sas/Miy) nani mo kangaeru na

    (Kit/Mat) ano sora yori ningen wa
    (Yam/Wat) chippoke dakedo umarekawareru yo
    yume wa itsumo minna de tasukeau mono
    koboreta suna hiroiatsumete
    sukoshi zutsu tsumiagereba ii
    hitorikiri ja wazukana tegotae mo
    sono tenohira ga ikutsu mo areba
    kitto yama wa dekiru

    RA RA RA…

    (Wat/Osh/Tak/Shi) tenohira ga kataru koto Internet

Jumat, 19 April 2013

PAKAIAN ADAT JAWA BARAT

Pakaian Adat Jawa Barat

Pakaian adat Jawa khususnya pakaian adat Jawa Barat mempunyai ciri khas yaitu penggunaan kebaya sebagai tanda kentalnya unsur budaya tradisional. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi besar di Indonesia yang mempunyai beragam pakaian tradisional atau pakaian adat.

Pakaian adat jawa barat di bagi menjadi beberapa golongan, seperti pakaian rakyat biasa, pakaian golongan menengah, dan pakaian adat bangsawan yang hanya dikenakan oleh kaum bangsawan.

Berikut ini beberapa gambar pakaian adat Jawa Barat.
Pakaian Adat Jawa

Pakaian Adat Jawa

Pakaian Adat Jawa

Selasa, 16 April 2013

ASAL USUL SUKU SUNDA


ASAL USUL SUKU SUNDA

Fakta Sejarah Asal Usul Orang (Suku) Sunda Adalah Suku Pendatang
Ditulis oleh Dedi Mulyadi
Banyak pakar yang menyatakan bahwa orang Sunda khususnya dan Indonesia umumnya adalah para pendatang dari daerah Yunan. benarkah itu ? (Ada sebuah fakta yang dapat dianggap dongeng tapi perlu kita cermati dengan seksama).
Di daratan Asia, kira-kira antara Pegunungan Hindukusj dan Pegunungan Himalaya ada sebuah dataran tinggi (plateau) yang bernama Iran-venj, penduduknya disebut bangsa Aria. Mereka menganggap bahwa tanah airnya disebut sebagai Taman Surga, karena kedekatannya dengan alam gaib. Namun, mereka mendapat wangsit dalam Uganya, bahwa suatu ketika bangsa Iran Venj akan hancur, sehingga bangsa Aria ini menyebar ke berbagai daerah. Salah satu gerombolan bangsa Aria yang dikepalai oleh warga Achaemenide menyebut dirinya sebagai bangsa Parsa dan pada akhirnya disebut bangsa Persi dan membangun kota Persi-Polis. Pemimpin Achaemenide bergelar Kurush (orang Yunani menyebut Cyrus).
Dalam perjalanan sejarahnya, mereka membantu bangsa Media yang diserang oleh bangsa Darius. Bahkan bangsa Darius dengan pimpinan Alexander Macedonia pun pada akhirnya menyerang Persi. Dan tak lepas dari itu bangsa Persi, pada jaman Islam pun diserang dan ditaklukkan. Begitu pula oleh Jengis Khan dari Mongol, dan pada akhirnya diserang pula oleh bangsa Tartar yang dikepalai oleh Timur-Leng. Rentang perjalanan sejarah bangsa Persi ini, menyadarkan mereka untuk kembali kepada nama asalnya, yaitu Iran (dari Iran-Venj).
Segerombolan suku bangsa Aria yang menuju arah Selatan, sampailah di tanah Sunda, tepatnya di Pelabuhanratu (sekarang). Para pendatang itu disambut dengan ramah dan terjadi akulturasi budaya di antara mereka, pendatang dan pribumi (Sunda) saling menghormati satu sama lainnya. Proses akulturasi budaya ini dapat kita lihat dalam sistem religi yang diterapkan, Pendatang mengalah dengan keadaan dan situasi serta tatanan yang ada. Batara Tunggal atau Hyang Batara sebagai pusat ‘sesembahan’ orang Sunda tetap menempati tempat yang paling tinggi, sedangkan dewa-dewa yang menjadi ‘sesembahan’ pendatang ditempatkan di bawahnya. Hal itu dapat dilihat dalam stratifikasi sistem ‘sesembahan’ yang ada di daerah Baduy, dikatakan bahwa Batara Tunggal atau Sang Rama mempunyai tujuh putra keresa, lima dewa di antaranya adalah Hindu, yaitu : Batara Guru di Jampang, Batara Iswara (Siwa), Batara Wisnu, Batara Brahma, Batara Kala, Batara Mahadewa (pada akhirnya menjadi Guriang Sakti serta menjelma jadi Sang Manarah atau Ciung Manara), Batara Patanjala (yang dianggap cikal bakal Sunda Baduy). Akulturasi ini, tidak saja dalam lingkup budaya, melainkan dalam perkawinan.
Nun jauh di sana, di Fasifik sana, Bangsa Mauri dilihat secara tipologinya, mereka berkulit kuning (sawo matang), Postur tubuh hampir sama dengan orang Sunda. Nama-nama atau istilah-istilah yang dipergunakan, seperti Dr. Winata (kurang lebih tahun 60-an menjadi kepala Musium di Auckland). Nama ini tidak dibaca Winetou atau winoto tapi Winata . Beliaulah yang memberikan Asumsi dan teori bahwa orang Mauri berasal dari Pelabuhanratu. Hal yang lebih aneh lagi adalah di Selandia Baru tidak terdapat binatang buas, apalagi dengan harimau ‘maung’, tapi ‘sima’ maung dipergunakan sebagai lambang agar musuh-musuh mereka merasa takut.
Memang tidak banyak yang menerangkan bahwa orangIndonesia (Sunda) yang datang ke pulau ini, kecuali tersirat dalam Encyclopedia Americana Vol 22 Hal 335. Bangsa kita selain membawa suatu tatanan ‘tata – subita’ yang lebih tinggi, kebiasaan gotong royong, teknik menenun, juga membawa budaya tulis menulis yang kemudian menjadi “Kohao Rongo-rongo” fungsinya sebagai ‘mnemo-teknik’ (jembatan keledai) untuk mengingat agar tidak ada bait yang terlewat.
Benarkah Parahiangan sebagai Pusat Dunia yang Hilang (Atlantis) ?
Untuk memudahkan menjawab pertanyaan di atas, mari kita buktikan dengan benda-benda hasil karya mereka. Salah satunya adalah Trappenpyramide, yaitu limas bertangga).
Di Jawa Barat (Tatar Sunda), Limas bertangga ini dahulu berfungsi sebagai tempat peribadatan begitu pula bagi orang Pangawinan (Baduy) dan bagi orang Karawang yang masih memegang teguh dalam adat tatali karuhun tidak boleh membangun rumah suhunan lilimasan. Bagi orang Jawa Tengah, menurut Dr. H.J De Graaf ‘hunnebedden’ dengan adanya candi-candi Hindu yang sudah sangat kental percampurannya, sehingga tidak lagi terlihat jati diri Jawa Tengahnya. Sedangkan candi-candi di Jawa Timur bentuk-bentuknya masih kentara keasliannya, karena tempelan budaya luar hanya sebagai aksesoris saja. Yang lebih jelas lagi di Bali, karena keasliannya sangat kentara.
Kembali ke daerah Polynesia, bangunan-bangunan purba ‘trappenpyramide’ tersebar di pulau Paska hingga ke Amerika Selatan yaitu di Peru. Apa ada hubungannya dengan Sunda ?
Salah satu ekspedisi Kontiki – Dr. Heyerdahl, membuktikan dan memunculkan teorinya bahwa hal tersebut di atas merupakan hasil kebudayaan dari manusia putih berkulit merah (sawo matang). Walaupun teori ini banyak dibantah para ahli lainnya, namun dapat kita tarik satu asumsi bahwa manusia putih berkulit merah ini adalah manusia Atlantis yang hilang oleh daya magi.
Pembuktian ekspedisi Kontiki – Dr. Heyerdahl sekarang lebih terungkap itu ada benarnya. Sehingga bila melihat sejarah bahwa keturunan dari Tatar Sunda menyebrang hingga ke Polynesia itu adalah orang-orang Atlantis — yang memang karuhun kita selalu menyembunyikan dalam bentuk simbol — ekspansi kebudayaan dari Tatar Sunda ke daerah Polynesia, yaitu dengan adanya rombongan dari Palabuhanratu.

Budaya sunda


BUDAYA SUNDA
Budaya Sunda adalah budaya yang tumbuh dan hidup dalam masyarakat Sunda.  Budaya Sunda dikenal dengan budaya yang sangat menjunjung tinggi sopan santun. Pada umumnya karakter masyarakat Sunda adalah periang, ramah-tamah (someah), murah senyum, lemah-lembut, dan sangat menghormati orangtua . Itulah cermin budaya masyarakat Sunda.

ETOS BUDAYA
Setiap bangsa memiliki etos, kultur, dan budaya yang berbeda. Namun tidaklah heran jika ada bangsa yang berhasrat menanamkan etos budayanya kepada bangsa lain. Karena beranggapan, bahwa etos dan kultur budaya memiliki kelebihan. Kecenderungan ini terlihat pada etos dan kultur budaya bangsa kita, karena dalam beberapa dekade telah terimbas oleh budaya bangsa lain. Arus modernisasi menggempur budaya nasional yang menjadi jati diri bangsa. Budaya nasional kini terlihat sangat kuno, bahkan ada generasi muda yang malu mempelajarinya. Kemampuan menguasai kesenian tradisional dianggap tak bermanfaat. Rasa bangsa kian terkikis, karena budaya bangsa lain lebih terlihat menyilaukan. Kondisi memprihatinkan ini juga terjadi pada budaya Sunda, sehingga orang Sunda kehilangan jati dirinya. 
Untuk menghadapi keterpurukan kebudayaan Sunda, ada baiknya kita melangkah ke belakang dulu. Mempelajari, dan mengumpulkan pasir mutiara yang berserakan selama ini. Banyak petuah bijak dan khazanah ucapan nenek moyang jadi berkarat, akibat tidak pernah tersentuh pemiliknya. Hal ini disebabkan keengganan untuk mempelajari dengan seksama, bahkan mereka beranggapan ketinggalan zaman. Bila dipelajari, sebenarnya pancaran etika moral Sunda memiliki khazanah hikmah yang luar biasa. Hal itu terproyeksikan lewat tradisinya. Karena itu, marilah kita kenali kembali, dan menguak beberapa butir peninggalan nenek moyang Sunda yang hampir.
Ada beberapa etos atau watak dalam budaya Sunda tentang satu jalan menuju keutamaan hidup. Selain itu, etos dan watak Sunda juga dapat menjadi bekal keselamatan dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Etos dan watak Sunda itu ada lima, yakni cageur, bageur, bener, singer, dan pinter yang sudah lahir sekitar jaman Salakanagara dan Tarumanagara. Ada bentuk lain ucapan sesepuh Sunda yang lahir pada abad tersebut. Lima kata itu diyakini mampu menghadapi keterpurukan akibat penjajahan pada zaman itu. Coba kita resapi pelita kehidupan lewat lima kata itu. Semua ini sebagai dasar utama urang Sunda yang hidupnya harus 'nyunda', termasuk para pemimpin bangsa.

NILAI-NILAI BUDAYA
Kebudayaan Sunda memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya dari kebudayaan–kebudayaan lain. Secara umum masyarakat Jawa Barat atau Tatar Sunda, dikenal sebagai masyarakat yang lembut, religius, dan sangat spiritual. Kecenderungan ini tampak sebagaimana dalam pameo silih asih, silih asah dan silih asuh; saling mengasihi (mengutamakan sifat welas asih), saling menyempurnakan atau memperbaiki diri (melalui pendidikan dan berbagi ilmu), dan saling melindungi (saling menjaga keselamatan). Selain itu Sunda juga memiliki sejumlah nilai-nilai lain seperti kesopanan, rendah hati terhadap sesama, hormat kepada yang lebih tua, dan menyayangi kepada yang lebih kecil. Pada kebudayaan Sunda keseimbangan magis di pertahankan dengan cara melakukan upacara-upacara adat sedangkan keseimbangan sosial masyarakat Sunda melakukan gotong-royong untuk mempertahankannya.

KESENIAN
Budaya Sunda memiliki banyak kesenian, diantaranya adalah kesenian sisingaan, tarian khas Sunda, wayang golek, permainan anak-anak, dan alat musik serta kesenian musik tradisional Sunda yang bisanya dimainkan pada pagelaran kesenian.
1.       Sisingan
Sisingaan adalah kesenian khas sunda yang menampilkan 2–4 boneka singa yang diusung oleh para pemainnya sambil menari. Sisingaan sering digunakan dalam acara tertentu, seperti pada acara khitanan .

index.jpg

2.       Wayang golek
Wayang golek adalah boneka kayu yang dimainkan berdasarkan karakter tertentu dalam suatu cerita perwayangan. Wayang dimainkan oleh seorang dalang yang menguasai berbagai karakter maupun suara tokoh yang di mainkan.

index2.jpg
3.       Jaipongan
Jaipongan adalah pengembangan dan akar dari tarian klasik .
indexk.jpg
4.       Tarian ketuk tilu
Tarian Ketuk Tilu , sesuai dengan namanya Tarian ketuk tilu berasal dari nama sebuah instrumen atau alat musik tradisional yang disebut ketuk sejumlah 3 buah.
imagest.jpg




Alat musik khas sunda
Alat musik khas sunda yaitu, angklung , rampak kendang, suling ,kecapi ,goong ,calung . Angklung  adalah instrumen musik yang terbuat dari bambu , yang unik , enak didengar angklung juga sudah menjadi salah satu warisan kebudayaan Indonesia. Rampak kendang adalah beberapa kendang (instrumen musik tradisional sunda) yang di mainkan bersamma – sama secara serentak.
imagesk.jpg

Rumah Adat Sunda
Rumah adat  Sunda berbentuk panggung dengan ketinggian 0,5 m – 0,8 m atau 1 meter di atas permukaan tanah. Untuk  rumah-rumah yang usianya sudah tua , tinggi kolong bisa mencapai 1,8 M. Kolong rumah biasanya di gunakan untuk mengikat binatang peliharaan, atau untuk menyimpan alat alat pertanian. Ketinggian rumah yang lumayan tinggi maka untuk bisa masuk ke dalam rumah di buatlah tangga yang di sebut golodog. Gologod terbuat dari kayu atau bambu, golodog juga berpungsi untuk membersihkan kaki sebelum masuk ke dalam rumah.
indexb.jpg


Senjata Tradisional Suku Sunda
imagesi.jpg
Pakaian Adat Sunda
indexG.jpg
Makanan Khas Sunda
imagesu.jpg

Bahasa Sunda
Bukti tertulis bahasa Sunda berasal dari prasasti dari abad ke-14 M yang ditemukan di Kawali, Ciamis Jawa Barat. Bahasa Sunda banyak sekali dipengaruhi oleh struktur bahasa sanskerta dari India. Datangnya agama Islam dan lahirnya pemerintahan kerajaan Islam di wilayah Sunda, bahasa Sunda banyak sekali dipengaruhi oleh bahasa Arab sekitar akhir abad ke-16 M. Sementara bahasa Jawa tampak jelas pengaruhnya di awal abad ke-17 M hingga pertengahan abad ke-19 M karena pengaruh Mataram. Selanjutnya masuk pula bahasa Belanda terutama setelah dibuat sistem ejaan bahasa Sunda dengan menggunakan Cacarakan (1860) dan Aksara Latin (1912) yang diprakarsai oleh orang Belanda. Sementara bahasa Melayu merasuk ke bahasa Sunda, terutama setelah dideklarasikan bahasa persatuan dengan bahasa Indonesia (1928).
Sistem Kekeluargaan Suku Sunda
Sistem keluarga dalam suku Sunda bersifat parental, garis keturunan ditarik  dari pihak ayah dan ibu bersama. Dalam keluarga Sunda, ayah yang bertindak sebagai kepala keluarga. Ikatan kekeluargaan yang kuat dan peranan agama Islam yang sangat mempengaruhi adat istiadat mewarnai seluruh sendi kehidupan suku Sunda. Dalam suku Sunda dikenal adanya pancakaki yaitu sebagai istilah-istilah untuk menunjukkan hubungan kekerabatan.

Kebudayaan jawa barat



Kebudayaan jawa barat

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCRELpHHyTcVgG-DRx9lXaU9hjjCvhbFGEjlbAM3opZLVhyeNiMHobHBVnoTa0J70dL9Sk7uTp7WX2k6Am9spcK0CdeIQx0UP9rkN2CdKNbT4AylB_MwW9WguYCfqrjhjyxrUR7i-ge5Y/s1600/jabar_gbr.jpg
Jawa Barat adalah sebuah provinsi yang terletak di Pulau Jawa. Provinsi ini terletak di sebelah DKI Jakarta sehingga banyak pendatang yang menetap di provinsi ini. Ibu kotanya ialah Bandung. Provinsi ini bersempadan dengan:
  1. Provinsi Banten dan DKI Jakarta di sebelah barat;
  2. Lautan Hindi di sebelah selatan;
  3. Provinsi Jawa Tengah di sebelah timur; dan
  4. Laut Jawa serta DKI Jakarta di sebelah utara.

    Sejarah

    Jawa Barat sebagai pengertian administratif mulai digunakan pada tahun 1925 ketika Pemerintah Hindia Belanda membentuk Provinsi Jawa Barat. Pembentukan provinsi itu sebagai pelaksanaanBestuurshervormingwet tahun 1922, yang membagi Hindia Belanda atas kesatuan-kesatuan daerah provinsi. Sebelum tahun 1925, digunakan istilah Soendalanden (Tanah Sunda) atau Pasundan, sebagai istilah geografi untuk menyebut Pulau Jawa di sebelah barat Sungai Cilosari dan Citanduy yang sebagian besar dihuni oleh penduduk yang menggunakan Bahasa Sunda sebagai bahasa ibu.

    Pembahagian pentadbiran

    Provinsi Jawa Barat terdiri daripada enam belas buah kabupaten dan sembilan kota. Ibu kotanya adalah Bandung, tetapi Pemerintah daerah Jawa Barat berencana membentuk Kabupaten baru, iaitu Kabupaten Ciamis Selatan yang meliputi daerah Ciamis bagian selatan, seperti Kecamatan Pangandaran, Lakbok, Cimerak, Parigi, Pamarican, Cijulang, Kalipucang, dll. Berikut adalah senarai kabupaten dan kota di Jawa Barat, berserta ibu kota kabupaten.

    Penduduk

    Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Kerana letaknya yang berdekatan dengan ibu kota negara maka hampir seluruh suku bangsa yang ada di Indonesia terdapat di provinsi ini. 65% penduduk Jawa Barat adalah Suku Sunda yang merupakan penduduk asli provinsi ini. Suku lainnya adalah Suku Jawayang banyak dijumpai di daerah bagian utara Jawa Barat, Suku Betawibanyak mendiami daerah bagian barat yang bersempadan denganJakartaSuku Minang dan Suku Batak banyak mendiami Kota-kota besar di Jawa Barat, seperti BandungCimahiBogorBekasi, danDepok. Sementara itu Orang Tionghoa banyak dijumpai hampir di seluruh daerah Jawa Barat.

    Agama

    Majoriti penduduk di Jawa Barat memeluk agama Islam (97%). Selain itu provinsi Jawa Barat memiliki bandar-bandar yang menerapkan syariat Islam, seperti CianjurKabupaten Tasik Malaya, serta Kota Tasikmalaya diperlakukan kepada sebahagian besar warganya yang menganut agama Islam. Agama Kristian banyak pula terdapat di Jawa Barat, terutama dianut oleh Orang Tionghoa dan sebahagian Orang Batak. Agama minoriti lainnya yang terdapat di Provinsi Jawa Barat adalah BuddhaHindu dan Konfusianisme

    Pendidikan

    Provinsi Jawa Barat adalah Provinsi yang paling banyak mempunyai Pendidikan Tinggi Negeri daripada Provinsi lainnya di Indonesia, diantaranya:
  5. Institut Teknologi Bandung
  6. Universiti Indonesia sebahagian kampusnya di Depok
  7. Institut Pertanian Bogor
  8. Universiti Padjadjaran
  9. Universiti Pendidikan Indonesia
  10. Universiti Islam Negeri Sunan Gunung Djati
  11. Sekolah Tinggi Pemerintah Dalam Negeri
  12. Politeknik Negeri Bandung
  13. Politeknik Manufaktur

    Seni dan budaya

    Budaya di Provinsi Jawa Barat banyak dipengaruhi oleh Budaya Sunda. Kesenian bela diri yang berasal dari Jawa Barat ialah Tarung Drajat, semacam Pencak Silat. Berikut adalah senarai kesenian yang berasal dari Jawa Barat
  14. Tari Jaipongan
  15. Tari Topeng
  16. Tari Merak
  17. Kesenian Cianjuran
  18. Kesenian Cirebonan, dll
Selain itu Jawa Barat memiliki senjata tradisional yang disebut denganKujang dan Rumah adatnya bernama Keraton Kasepuhan Cirebon.

Rabu, 10 April 2013

Potensi Wisata Budaya di Kabupaten Ciamis

Potensi Wisata Budaya di Kabupaten Ciamis
 
Objek Wisatanya adalah:
-Kampung Kuta
Nama Kampung Kuta ini mungkin diberikan karena sesuai dengan lokasi Kampung Kuta yang berada di Iembah yang curam sedalam kurang lebih 75 meter dan dikelilingi oleh tebing-tebing/perbukitan, dalam bahasa Sunda disebut Kuta (artinya pager tembok)

-Astana Gede Kawali
Situs Astana Gede berada pada ketinggian 365 meter dari permukaan air laut dengan luas 5 Ha, sebelah barat terdapat sumber mata air Cikawali. Batas situs, sebelah utara Sungai Cikondong, sebelah timur parit kecil dari Sungai Ciguntur, sebelah selatan Sungai Cibulan, dan sebelah barat Sungai Cigarunggung. Lingkungan situs berupa hutan lindung yang ditumbuhi oleh berbagai vegetasi cukup rapat, sehingga kelembaban situs cukup tinggi dengan suhu 22o C.

-Situs Tambaksari
Kawasan situs Tambaksari meliputi beberapa desa di Kecamatan Tambaksari dan Kecamatan Rancah yang luasnya sekitar 961,369 ha. Tambaksari berada di sebelah timur Bandung berjarak sekitar 150 km. Lokasi dapat ditempuh melalui rute Bandung Tasikmalaya Ciamis Cisaga Tambaksari. Kondisi geomorfologi kawasan situs Tambaksari merupakan perbukitan yang membentuk morfologi bergelombang dengan kemiringan lereng beragam, sebagian lagi merupakan morfologi berlembah-lembah yang dilalui sungai Cijolang dengan beberapa anak sungai seperti Cihonje, Cipasang, Cisanca, Cibatu, Cisontrol, dan Cibeureum. Kawasan situs ini merupakan kawasan yang mengandung tinggalan geologi kuarter yang berumur Pliosen tengah (2 juta tahun yang lalu).

-Situs Kertabumi
Situs Kertabumi berada di Desa Kertabumi, Kecamatan Cijeungjing tepatnya berada pada koordinat 7o20 43,4 LS dan 108o27 49,9 BT dengan luas sekitar 320 m2. Lokasi situs berada pada kawasan yang diapit Sungai Cileueur dan Sungai Cimuntur. Kedua sungai tersebut bertemu di sebelah timur laut Gunung Susuru. Gunung Susuru merupakan suatu tonjolan bukit yang terbentuk oleh batuan breksi vulkanik. Ketinggian daerah di Gunung Susuru dan sekitarnya kurang lebih 100 m di atas permukaan laut. Batas situs ini di sebelah utara adalah S. Cimuntur, timur pertemuan antara S. Cimuntur dengan Cileueur, selatan Sungai Cileueur, dan barat Kampung Bunder.

-Batik Ciamis
Penciptaan
motif atau ragam hias batiknya lebih ditekankan pada ungkapan kesederhanaan untuk memenuhi kebutuhan sandang masyarakat. Kesederhanaan itu tertuang dalam bentuk-bentuk yang terinspirasi
dari alam sekitar dan kejadian sehari-hari
Motif batik di daerah Ciamis antara lain rereng lasem, parang sontak, rereng seno, rereng sintung ageung, kopi pecah, lepaan, rereng parang rusak,
rereng adu manis, kumeli, rereng parang alit, rereng useup, rereng jenggot, rereng peuteuy papangkah

-Situs Karang Kamulyan
Situs Karangkamulyan merupakan situs dari masa Hindu-Buddha dengan koordinat 7o20,84'S 108o29,376'E. Diperkirakan situs ini merupakan peninggalan masa Kerajaan Galuh. Situs Karangkamulyan berada di Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing. Komplek situs berupa hutan yang luasnya 25,5 hektar berada di pinggir jalan raya yang menghubungkan Ciamis Banjar. Batas situs di sebelah utara adalah jalan raya, sebelah timur Sungai Cimuntur, selatan Sungai Citanduy, dan barat rest area.

-Situs Pangcalikan Gunung Padang
Di Desa Sukaresik, Kecamatan Cikoneng terdapat semacam hutan lindung yang di dalamnya terdapat objek peninggalan purbakala yang oleh masyarakat setempat dinamakan pangcalikan. Lahan seluas sekitar 7 hektar ini kondisi geografisnya berupa perbukitan. Untuk mencapai lokasi ini setelah memasuki kawasan hutan lindung harus melalui jalan setapak berbatu yang menanjak. Situs Pangcalikan Gunung Padang merupakan peninggalan purbakala yang berhubungan dengan bentuk sistem religi masyarakat masa lampau. Pengembangan untuk sektor pariwisata sebaiknya memperhatikan faktor lingkungan dan makna simbolis yang berkaitan dengan religi masa lampau. Jalan setapak berbatu menuju kompleks situs perlu dipertahankan agar tidak menghilangkan makna simbolis nilai-nilai budaya luhur.

-Situs Jambansari
Di tengah kota Ciamis tepatnya di Jl. Achmad Dahlan, lingkungan Rancapetir, Kelurahan Linggasari, Kecamatan Ciamis, tepatnya pada koordinat 07o19'48,7'' LS dan 108o20'54,2'' BT. terdapat komplek makam yang dikenal dengan nama Jambansari. Situs ini berada pada ketinggian 233 m di atas permukaan laut. Pengembangan ke aspek wisata ziarah di situs ini sangat didukung dari keletakannya yang di tengah kota serta tersedianya fasilitas bagi pengunjung di lokasi itu.

-Keramat Kuning lakbok
Peninggalan arkeologik dari masa klasik lainnya adalah beberapa benda di Keramat Kuning Lakbok. Situs ini berada di Desa Sukanegara, Kecamatan Lakbok tepatnya pada koordinat 724 07,6 LS 10839 22,1 BT. Secara geografis wilayah ini berada di daerah dataran rendah dengan ketinggian 26 m di atas permukaan laut. Benda-benda arkeologis disimpan di dalam bangunan cungkup berukuran 3 x 4 m yang berada di kebun penduduk. Beberapa benda yang tersimpan di bangunan cungkup tersebut dahulu berasal di tanah lapang. Atas inisiatif penduduk lalu dikumpulkan di bangunan cungkup. Kebanyakan tinggalan arkeologis dalam kondisi rusak. Menurut keterangan pengrusakan ini terjadi pada sekitar tahun 1965. Untuk sementara ini benda-benda tersebut belum mendapat perhatian masyarakat. Usaha masyarakat menyelamatkannya di bangunan cungkup merupakan langkah tepat untuk melestarikannya. Dengan adanya benda-benda tersebut menunjukkan bahwa pada masa lampau masyarakat di sekitar Lakbok sudah berperadaban tinggi.

-Ronggeng Amen
Ronggeng Kaler (kaler berarti utara) lebih dikenal sebagai Ronggeng Amen. Ronggeng Amen merupakan pengayaan dari seni Ronggeng Gunung. Disebut Ronggeng Kaler karena asal dan daerah penyebarannya di wilayah bagian utara Kabupaten Ciamis atau Kuningan, yang perpaduannya menghasilkan Ronggeng Amen/Kidul yang lebih "laku" di masyarakat, mungkin karena lebih meriah sebab sudah menggunakan gamelan kliningan dan lagu-lagu Rancagan.

-Ronggeng Gunung
Ronggeng Gunung merupakan bentuk kesenian tradisional dengan tampilan seorang atau lebih penari. Biasanya dilengkapi dengan gamelan dan nyanyian atau kawih pengiring, sang penari utama adalah seorang perempuan yang dilengkapi dengan sebuah selendang.

-Upcara Nyangku
Bagi Anda penyuka upacara adat, Upacara Adat Nyangku adalah salah satu upacara adat tradisional warisan leluhur keturunan Panjalu, yang diamanatkan oleh Prabu Sanghyang Borosngora, raja Panjalu Islam pertama yang menyebarkan agama Islam. Nyangku berasal dari bahasa Arab Yanko , yang artinya membersihkan benda-benda pusaka keturunan Panjalu

-Gondang
Gondang, atau di Ciamis disebut Gondang Buhun, adalah seni tetabuhan (tutunggulan) yang disertai dengan nyanyian. Alatnya adalah sebuah lisung (lesung, wadah untuk menumbuk padi) dan halu (alu), penumbuk padi terbuat dari sebatang kayu. Bunyi lesung dihasilkan dari tumbukan alu, yang bisa dilakukan ke berbagai bagian lesung, baik ke bagian dalam maupun bagian luar. Seluruh pemainnya perempuan, berjumlah kurang lebih lima orang. Kesenian ini tersebar di beberapa wilayah pedesaan di Ciamis Selatan

-Museum Nymuk
Museum Nyamuk berada di komplek perkantoran Loka Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Litbang P2B2)-Ciamis. Museum ini milik Departemen Kesehatan dan merupakan museum nyamuk satu-satunya di Indonesia yang memilliki berbagai fasilitas agar masyarakat waspada akan bahaya nyamuk. Penggagas pertama kali pendirian Museum Nyamuk adalah Sugiono, saat menjabat sebagai Kepala Loka Balitbang P2B2 Ciamis. Museum ini memiliki sekitar 80 koleksi nyamuk vector penyebar penyakit asal dari Indonesia. Koleksi museum dibagi dalam 6 genera, yaitu: Aedes, Culex, Anopheles, Mansonia, Armigeres dan Toxor. Masing-masing genus terdiri dari spesimen, stadium telur, larva, pupa dan nyamuk selain itu juga dilengkapi koleksi tanaman pengusir nyamuk dan tanaman obat untuk gejala penyakit yang dibawa nyamuk

-Museum Tambaksari
Situs Tambaksari dianggap sangat potensial, sebagai tempat temuan fosil-fosil binatang purba, terutama di daerah yang terletak di Urug Kasang. Untuk upaya penyelamatan dan penyimpanan temuan fosil-fosil tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Ciamis pada awal tahun 2001 berinisiatif membangun site museum yang dinamakan Gedung Penyelamatan Benda Cagar Budaya Tambaksari. Untuk pentaan koleksinya, dibantu oleh Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.

Koleksi Museum

Koleksi yang tersimpan di Site Museum Tambaksari terdiri atas (1) Fosil Hewan Kuda Nil (fosil rusuk, fosil sendi, fosil rahang, fosil gigi, fosil taring), (2) Fosil Hewan Gajag Purba (fosil tulang belakang, fosil tengkorak belakang, fosil kaki belakang, fosil rahang belakang, fosil gigi belakang, dan fosil engsel belakang), (3) Fosil Hewan Rusa Purba (fosil sendi, fosil kaki, fosil tulang belakang, fosil rusuk, fosil rahang, fosil tanduk, fosil gigi), (4) Fosil Hewan Sapi (fosil rahang bawah kiri, fosil rahang bawah kanan), (5) Fosil Tanah (fosil abu kehitaman, abu kecoklatan, dan hitam), (6) Fosil Kayu , (7) Fosil Daun, (8) Fosil Gigi Ikan, (9) Fosil Sisik Ikan, (10) Deposit Kerang, (11) Kerang, (12) Fosil Kura-kura Purba.