Hal 68. No 1: Menurut pandangan saya tentang masuknya agama
Hindu ke kerajaan Kutai tidak lepas dari para Brahmana yang ingin menyebarkan
agama Hindu di Indonesia. Tetapi ajaran agama Hindu tersebut tidak semua orang
bias mempelajarinya. Karena ajaran-ajaran yang dibawa para Brahmana sangat
tinggi. Oleh karena itu, hanya golongan-golongan tertentu yang bias
mempelajarinya.
Pada masa pemerintahan kerajaan-kerajaan pertama, Brahmana
diangkat sebagai Parohita (penasihat raja), sekaligus sebagai pemimpin
upacara-upacara adat dalam kerajaan. Seperti penobatan atau pengangkatan
pengurus kerajaan, upacara pemakaman, dan lain-lain. Karena para Brahmana
dipercayai mempunyai charisma (kesaktian). Kepercayaan ini juga dianut oleh
Hinduisme dari India. Ini menimbulkan pengaruh yang sangat besar bagi
masyarakat. Jadi kerajaan Kutai secara langsung dipengaruhi oleh agama Hindu.
Untuk memperkuat pendapat atau pandangan saya dalam masuknya
agama Hindu-Budha ke Indoneisa (kerajaan Kutai), saya akan mengambil teori
Kolonialisasi dalam hipotesis teori Brahmana. Teori kolonialisasi ini berusaha
menjelaskan proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di
Indonesia dengan menekankan peran aktif dari orang-orang India dalam
menyebarkan pengaruhnya di Indonesia. Berdasarkan teori ini, orang Indonesia
sendiri sangat pasif, artinya mereka
hanya menjadi objek penerima pengaruh kebudayaan India tersebut. Selanjutnya
saya akan menambah teori ini dalam hipotesis teori Brahmana yang dalam
penjelasannya yaitu:
Penyebar Hinduisme menurut teori ini adalah para Brahmana.
Teori ini dikemukakan oleh Van Leur. Dia menolak teori pedagang. Sebab pedagang
tidak ahli dalam Hinduisme. Sedang ilmu yang disebarkan termasuk tinggi. Ilmu
tersebut dikuasai oleh Brahmana. Tetapi peranan mendatangkan Brahmana ada pada
kepala suku di Indonesia, untuk mendatangkan Abhiseka (penobatan). Secara Hindu
hingga kepala suku menjadi maharaja. Ini dengan konsekuensi Brahmana itu
dikeluarkan dari India, sebab ada larangan meninggalkan tanah air. Hal ini
menjadi kelemahan teori ini. Brahmana tersebut menjadi penasihat raja. Hal
purohita ini juga terjadi di Gangga. Kita melihat pengaruh agama pada
masyarakat besar sekali. Ini dalam masyarakat akan menimbulkan kepercayaan
charisma (sakti). Brahmana dianggap mempunyai kharisma. Karena sebab itu saya
mengambil teori ini untuk menggabungkan pendapat atau gambaran dari saya mengenai
pertanyaan tentang masyarakat agama Hindu ke kerajaan Kutai di Indonesia.
Hal 73:
Tidak, karena pemimpin sekarang ini tidak seperti teks tersebut, pemimipin
sekarang banyak yang tidak jujur contohnya seperti pejabat yang suka memakan
uang rakyat (korupsi).
Pendapat saya, pemimipin tersebut sangat hebat, gagah,
mengagumkan, dan jujur. Karena pada saat ini jarang ditemukan pemimipin seperti
yang diceritakan di teks tersebut.
Hal 75. No
1: Kepemimpinan wanita di
Indonesia jarang ditemukan seperti sifat-sifat yang tegas jujur dan adil seperti
Ratu Sima.
No 3:

Hal 86. No 1: Karena
kerajaan Sriwijaya mempunyai angkatan laut yang tangguh dan wilayah perairan
yang luas. Dan kerajaan Sriwijaya terletak di pesisiran sungai atau muara
sungai dan menjalankan kegiatan perdagangan. Sehingga Kerajaan Sriwijaya
disebut Kerajaan maritim.
No 2: Karena Kerajaan Sriwijaya mempunyai armada laut yang kuat, armada
laut tersebut berpusat di Selat Malaka. Sehingga Selat Malaka menjadi sangat
penting, lalu tidak itu saja Selat Malaka juga termasuk jalur perdagangannya.
No 3: Memiliki pemimpin yg bijaksana dan tegas, memiliki perairan yg
luas, memiliki pertahanan yg cukup kokoh, konidisi ekonomi yg tinggi.
No 4: Setuju, karena Wilayah Kerajaan Sriwijaya, mampu menguasai seluruh pulau Sumatera, Jawa
Barat, Kalimantan Barat, Semenanjung Melayu, Selat Malaka, Selat Karimata,
Selat Sunda. Sehingga Kami setuju kerajaan Sriwijaya disebut kerajaan nasional pertama.
No 5: Karena usaha pemerintah
jaman sekarang sudah berkurang ,semangat dan keberanian pun banyak berkurang
dan perlu di perbaiki. Dan perlu diperbaiki dalam
sistem pertahanan di bidang kemaritiman, kesadaran
masyarakat , dan perbanyak personil
angkatan laut.
No 6: -Karena keadaan Sriwijaya berubah, tidak lagi dekat pantai. Hal
ini disebabkan oleh aliran sungai Musi, Ogan, dan Komering, banyak membawa
lumpur. Akibatnya, Sriwijaya tidak baik untuk perdagangan.
-Banyak daerah
kekuasaan Sriwijaya yang melepaskan diri. Hal ini disebabkan terutama karena
melemahnya angkatan laut Sriwijaya, sehingga pengawasan semakin sulit.
No 7:
Hal 94. No 2: Mataram kuno dalam praktik keagamaan terdiri atas agama
hindu dan budha. Meskipun demikian hubungan antara keduanya makin harmonis,tetap hidup rukun dan saling
bertoleransi .Sikap kerukunan serta toleransi beragama dikalangan
masxarakat.Mataram kuno dibuktikan ketika mereka kerjasama serta gotong royong
dalam membangun candi Borobudur bangunan suci bercorak budha Mahayana.
Hal 100. No 1: Adil dan Bijaksana. Karena Airlangga memerintahkan Mpu
Bharada untuk membagi dua kerajaan yaitu Kediri dan Jenggala. Hal itu dilakukan
untuk mencegah terjadinya perang saudara diantara kedua putranya yang lahir
dari selir.
No
2: Setuju, karena pembagian kerajaan
yang dilakukan Airlangga sangat adil, agar mencegah terjadinya rasa saling iri
hati antara kedua putranya.
Hal 122. No 1: Pelajaran yang dapat
dipetik adalah keteguhan dan semangat gajah mada dalam menyatukan nusantara,
dengan itu maka kerajaan majapahit mengalami perkembangan yang pesat mulai dari
di bidang ekonomi, sosial, politik, kepercayaan, dan seni (aksara).
No 3:
Menurut Kami, Sumpah itu dapat dijadikan panutan bangsa indonesia. terbukti
dari dia mengucapkan sumpahnya demi mempersatukan nusantara Gajah mada memiliki ikrar untuk tidak
melepaskan puasa sebelum menaklukan nusantara. Penilaian Kami, ini merupakan
nazar gajah mada untuk menguasai nusantara , nusantara yang dimaksud adalah
Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang,
Tumasik. Sumpah palapa adalah wujud dari keseriusan & pengabdiannya demi
kejayaan kerajaan Majapahit. sumpah palapa juga sebagai bukti bahwa gajah mada
ingin memperluas wilayah majapahit hingga meliputi seluruh nusantara kepada
raja dan kerajaan majapahit. dan Gajah Mada memang hampir berhasil menaklukkan
Nusantara yang memang merupakan tujuannya selama ini.
Hal 128. No 1: Pada zaman Hindu
dan Budha, pelayaran dan perdagangan Nusantara sudah mulai ramai dirintis oleh
kerajaan Sriwijaya. Sriwijaya adalah kerajaan maritim, pelayaran antarpulau
merupakan kegiatan ekonomi terpenting. Pada zaman kerajaan ini, terdapat
pelabuhan-pelabuhan penting, seperti, Palembang, Kampar, Indragiri, Sunda
Kelapa dan lain-lain.
Melalui pelabuhan-pelabuhan tersebut, terjadi hubungan
pelayaran dan perdagangan. Pada zaman Majapahit, hubungan antarpulau lebih
ramai lagi terutama setelah Gajah Mada mengeluarkan konsepsi Nusantara melalui
Sumpah Palapanya. Untuk mengaplikasikan penyatuan Nusantara tersebut tentu
diperlukan adanya ekspedisi dari pusat kerajaan Majapahit ke pusat pemerintahan
lokal yang ingin disatukannya.
Sebaliknya, dari kerajaan-kerajaan kecil Nusantara yang
telah ditaklukkan dikirim upeti ke pusat kerajaan Majapahit yang juga dilakukan
melalui jalan laut. Dengan demikian, melalui kegiatan politik dan perdagangan
pada zaman kerajaan Hindu-Budha, terjadilah hubungan antarpulau dan antarpenduduk
di wilayah Nusantara.
Dengan masuknya pengaruh Islam, maka pelayaran dan
perdagangan Nusantara mengalami kejayaan. Pada zaman ini, terjadi hubungan
antara penghasil barang dagangan dengan pusat-pusat penjualan barang dagangan.
Kota-kota pelabuhan Nusantara menjadi pusat pertemuan pedagang yang datang dari
berbagai pulau dan memiliki latar belakang budaya berbeda-beda.
Pedagang Islam di kawasan Nusantara bagian barat bukan hanya
berdagang di pelabuhan-pelabuhan Nusantara sebelah barat melainkan juga ke
timur. Demikian juga sebaliknya, para pedagang dari Ambon, Ternate, Tidore dan
Makasar, Banjarmasin, dan lain-lain berlayar dan berdagang di
pelabuhan-pelabuhan Nusantara barat seperti Pasai, Malaka, Banten, Sunda
Kelapa, Gresik, dan lain-lain. Para pedagang Jawa yang berdagang di Banten
memperoleh barang dagangan berupa rempah-rempah dari Maluku. Demikian juga para
pedagang dari Ternate, Tidore, dan Makasar mengangkut beras dari Jawa dan
menjualnya di pelabuhan-pelabuhan Nusantara Timur.
No.3: Nelayan yang menjual ikan dan penjual rempah-rempah
alami.
Sedangkan komoditas yang diminati dalam perdagangan
Internasional adalah komoditas sawit dan kakao.
Hal
129. No 2: Karena pada saat itu,
pengaruh budaya India pada saat itu berkembang melalui perdagangan. Dan zaman
itu manusia Indonesia gemar berdagang dan kebetulan wilayah Indonesia adalah jalur yang strategis
untuk berdagang, biasanya India yang berdagang atau membeli juga di Indonesia,
selain itu, banyak orang-orang India yang
menetap di Indonesia, sehingga pengaruh budaya India saat itu cepat berkembang.
Terutama pada segi agamanya.
No
5: Kalau misalkan di Indonesia sendiri mungkin tidak ada, atau yg melakukannya
hanyalah kaum minoritas/keturunan yg berasal dari negara India itu sendiri. contohnya
seperti memegang kaki orang tua lalu mencium tangan bekas memegang kaki orang
tua itu sebagai tanda penghormatan.
Hal
141. No 1: Masuknya islam ke indonesia karena perdagangan. jadi orng luar yang
brdagang di indonesia itu bukan hanya sekedar berdagang tapi sambil melakukan
dakwah.
No 2:
Proses persebaran Islam di Indonesia berlangsung lancar relative damai.
Kelancaran ini dikarenakan syarat-syarat untuk memeluk Islam tidaklah sukar.
Seseorang dianggap telah menjadi muslim bila ia mengucapkan dua kalimat
syahadat, yaitu pengakuan bahwa “tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad
adalah utusan Allah”. Upacara-upacara dalam Islam juga cenderung lebih
sederhana daripada upacara dalam agama Hindu atau Buddha. Salah satu bukti
Islam mudah diterima adalah ketika raja Ternate yang nonmuslim tidak keberatan
ketika sejumlah rakyatnya memeluk Islam. Bukti lainnya dalah adanya makam
bangsawan Majapahit yang beragama Islam. Menurut catatan Tome Pires, kaum
bangsawan Hindu-Buddha di Jawa masuk Islam dengan sukarela tanpa paksaan.
Penyebaran Islam disampaikan sesuai dengan adat dan tradisi pribumi Indonesia.
Islam juga tidak mengenal pengkastaan dan menganggap derajat manusia itu sama.
Faktor lain yang mengakibatkan Islam berkembang adalah keruntuhan Majapahit.
Akan tetapi, tidak selamanya proses persebaran Islam di
Indonesia, khususnya di Jawa, berlangsung damai.
No 3: Ikut membantu melawan penjajah secara
tidak langsung, mencerdaskan masyarakat indonesia dengan di dirikanya pondok
pesantren, menciptakan lapangan pekerjaan di bidang ekonomi dengan perdagangan
hasil bumi, serta menjadi nasehat para raja raja di pulau jawa.
No 4: Karena dalam islam tidak mengenal
kasta,islam merupakan agama yang rasional, penyebaran/dakwahnya tanpa memaksa
serta syarat masuk islam juga sangat mudah. .syarat masuk islam mudah
diantaranya :
1.mengucap 2 kalimat syahadat
2.agama islam tidak mengenal kasta
3.penyebaran islam dilakukan dgn jalur damai(tanpa
kekerasan)
4.sifat bangsa indonesia yang ramah tamah dgn bangsa lain
5.upacara2 keagamaan dalam islam lebih sederhana.
No 5: Tabot Bengkulu Konon Tabot yang
merupakan upacara belasungkawa pengikut syi’ah ini mulai diperkenalkan pertama
kali pada tahun 1685 oleh Syekh Burhanuddin alias Imam Senggolo, yang menikah
dengan gadis Bengkulu. Namun ada juga yang mengatakan, Tabot dibawa oleh para
pekerja asal India Selatan (Madras dan Bengali) yang berpaham Syi’ah pada tahun
1718. Para pekerja itu dibawa ke Bengkulu oleh kolonialis Inggris untuk membangun
Benteng Marlborough. Para pekerja asal Madras dan Bengali ini, kemudian membaur
dengan penduduk setempat, termasuk dengan keturunan Syekh Burhanuddin. Mereka
beranak pinak, sehingga membentuk komunitas Sipai. Orang-orang Sipai inilah
yang melanjutkan dan menghidup-hidupkan tradisi Tabot. Artinya, tradisi Tabot
ini belum pernah secara luas diterima sebagai tradisi lokal oleh masyarakat
Bengkulu pada umumnya. Dalam makna lain, sepenggal ajaran syi’ah yang dibawa
para pekerja dari Madras dan Bengali hanya diterima oleh orang-orang Sipai
saja.
Tabuik Pariaman Pariaman bermakna
daerah yang aman, adalah sebuah kota yang pernah menjadi bagian dari Kabupaten
Padang Pariaman, Sumatera Barat. Sejak 2002 Kotif Pariaman menjadi Kota
Pariaman dengan empat Kecamatan. Di daerah ini Tabuik konon sudah dikenal sejak
tahun 1831 yang dibawa oleh tentara Inggris asal Sepoy atau Cipei (India). Bila
di Bengkulu ada 17 Tabot, di Pariaman hanya ada 2 Tabuik yang melambangkan peti
jenazah Hasan ra dan Husein ra, cucu Nabi Muhammad SAW. Bila di bengkulu
dinamakan Festival Tabot, di Pariaman dinamakan Pesta Budaya Tabuik Piaman yang
sejak 1974 menjadi kegiatan rutin bidang wisata Pemkot Pariaman. Sebagaimana di
Bengkulu, Tabuik Pariaman juga diselenggarakan pada tanggal 1-10 Muharram, dan
merupakan upacara peringatan atas meninggalnya Husein ra (cucu Nabi Muhammad
SAW). Menurut Uun Halimah (uun-halimah.blogspot.com), prosesi panjang Tabuik
diawali dengan membuat tabuik di dua tempat, yaitu di pasar (tabuik pasar) dan
subarang (tabuik subarang). Masing-masing terdiri dari dua bagian (atas dan
bawah) yang tingginya dapat mencapai 12 meter. Bagian atas mewakili keranda
berbentuk menara yang dihiasi dengan bunga dan kain beludru berwarna-warni.
Sedangkan, bagian bawah berbentuk tubuh kuda, bersayap, berekor dan berkepala
manusia.
Hal
142. No 2: Menurut pendapat kami tidak apa apa selagi itu masih tidak
menyimpang dari ajaran Islam. Dan faktor adat-istiadat suatu daerah juga dapat
dijadikan sebagai alasan mengapa kegiatan tersebut dilaksanakan.
Hal
150. No 2: Sejak Malaka jatuh ke tangan
Portugis pada tahun 1511, pusat-pusat perdagangan dan tata jaringan perdagangan
dan pelayaran Nusantara dapat digambarkan pada :

No 3: Karena kemajuan Selat malaka
transportasi laut pun berkembang pesat, selain para pedagang singgah mereka
juga menyebarkan agama islam. Dan karena
transportasi laut lebih canggih daripada transportasi darat yang masih
menggunakan kereta kuda.
Hal
163. No 1: Kerajaan Islam Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa yang
didirikan oleh Raden Patah tahun 1475 di Bintoro,Demak. Raden Patah mendirikan
kerajaan tanpa ikatan dengan kerajaan Majapahit karena pada saat itu, kerajaan
Majapahit sedang mengalami kemunduran. Para Wali Songo mendukung berdirinya
kerajaan Demak dan dalam waktu singkat Demak berhasil menjadi kerajaan yang
sangat besar.
No 2: Berdirinya Kerajaan Mataram. Didalam
sejarah disebutkan bahwa kerajaan Mataram adalah kerajaan Islam di Pulau Jawa
yang berdiri pada abad ke 17. Kerajaan Mataram ini dipimpin oleh suatu dinasti
keturunan Ki Ageng Sela dan Ki Ageng Pemanahan, yang mengklaim sebagai cabang
ningrat yaitu keturunan penguasa Majapahit. Asal-usulnya adalah suatu Kadipaten
di bawah Kesultanan Pajang, yang berpusat di Bumi Mentaok dan diberikan kepada
Ki Ageng Pemanahan sebagai hadiah atas jasanya. Raja berdaulat pertama adalah
Sutawijaya (Panembahan Senapati), putra dari Ki Ageng Pemanahan.
0 komentar:
Posting Komentar